Sabtu, 05 Januari 2013

“Mutiara Baru di Jantung Eropa” menjadi sebutan yang begitu pas bagi negeri tak berpantai yang dikelilingi oleh Austria, Ceko, Hongaria, Polandia dan Ukraina ini. Slovakia, separuh pecahan dari dua negara yang pernah bersatu di bawah bendera Cekoslovakia, bak mutiara yang berkilau indah.

Selain dianugerahi keindahan alam, negeri ini juga menyimpan kekayaan warisan budaya. Di negara yang berdiri sendiri sejak 1 Januari 1993 ini, warisan budaya dari masa lampau tertata apik dan lestari, berdampingan harmonis dengan keunikan alam serta gaya hidup modern khas Eropa yang tercermin di wajah ibukotanya, Brastilava.

Kota-kota di Slovakia sudah tumbuh dan berkembang sejak berabad-abad yang lampau. Zaman keemasan Revolusi Industri di Eropa pada abad ke-14 telah melahirkan kawasan industri di pinggiran kota dan menjadi urat nadi kehidupan warganya.

Hingga paruh akhir abad ke-19, Slovakia memiliki 25 kota kerajaan yang mandiri serta 227 desa dan kota yang sangat dijaga kelestariannya. Wajah-wajah dari masa lalu itu masih bisa disaksikan hingga saat ini dan telah diakui sebagai warisan berkelas dunia.

World heritage list yang dikeluarkan oleh UNESCO, resmi mencatat 7 warisan dunia yang berada di wilayah Slovakia, terdiri dari 5 warisan kultural dan 2 warisan alam, di samping 14 warisan lain yang telah tercatat dalam daftar tentatifnya. Tujuh warisan dunia itu adalah Bardejov, Banská Štiavnica, Spiš Castle, Vlkolínec, Wooden Churches, Slovak Karst, dan Primeval Beech Forests.

Bardejov adalah kota kecil yang memiliki bentuk asli kota benteng ala abad pertengahan dengan peninggalan yang sangat lengkap dan terawat dengan baik, termasuk alun-alun dan pasar yang telah menjadi pusat perdagangan dan menjadi persinggahan para pedagang di abad pertengahan.

Salah satu bangunan sakral yang dilestarikan adalah Basilica St. Egidius yang memiliki 11 altar bersayap bergaya gotik, menjadikannya salah satu gereja unik di Eropa. Di kota ini juga terdapat komunitas Yahudi di sekitar sinagog yang dibangun abad ke-18 yang masih terawat dengan baik.

Banská Štiavnica adalah pusat pertambangan tua di Eropa Tengah yang telah dikenal sejak berabad-abad lalu. Kunjungan para insinyur dan ilmuwan untuk menimba ilmu pertambangan di kota ini ikut berperan penting dalam melambungkan ketenarannya. Pusat perkotaan menyatu dalam lanskap sekitarnya, yang berisi peninggalan penting dari kegiatan pertambangan dan metalurgi dari masa lalu.

Di sini masih bisa disaksikan pusat-pusat pertambangan tua abad pertengahan, berdampingan dengan istana di tengah kota, bangunan gereja dari abad ke-16, serta bangunan kuno lainnya.

Spiš Castle adalah adalah satu benteng militer sekaligus pusat pemerintahan terbesar di Eropa Timur. Bangunan yang dibangun sekitar abad ke-13 hingga ke-14 masih menunjukkan keutuhan desain arsitekturnya yang memadukan gaya Romawi dan gotik. Keunikannya semakin lengkap dengan adanya kawasan bersejarah Levoča di dalam benteng. Semuanya masih terjaga lestari, termasuk bangunan gereja St. James yang dibangun pada abad ke-14.

Vlkolinec yang terletak di pusat Slovakia, adalah sebuah kawasan yang memiliki 45 bangunan cagar budaya yang dirawat dengan baik. Keseluruhan kawasan ini menunjukkan dengan lengkap bagaimana wajah sebuah desa tradisional di Eropa Tengah yang tak banyak berubah sejak berabad lampau.

Yang tak kalah menarik adalah sekumpulan bangunan gereja kayu yang berada di Pegunungan Carpathian di sisi wilayah Slovakia. Di sini berdiri 8 bangunan gereja kayu asli yang dibangun antara abad ke-16 hingga ke-18, terdiri dari 2 gereja Katholik Roma, 3 gereja Protestan, dan 3 gereja Ortodoks Yunani.

Bangunan peribadatan ini menampilkan tradisi lokal yang begitu kaya dengan arsitektur religius, ditandai dengan pertemuan budaya Latin dan Bizantium. Masing-masing bangunan menunjukkan ciri aristektur yang khas sesuai dengan ciri peribadatan masing-masing agama.

Selain kelima warisan budaya itu, Slovakia juga memiliki 2 warisan alam yang tercatat dalam World Heritage List UNESCO, yaitu Slovak Karst dan Primeval Beech Forests.

Slovak Karst adalah pegunungan kapur yang memiliki 712 gua. Fakta alami di kawasan ini tergolong langka karena menampilkan kombinasi efek antara iklim tropis dan glasial, sehingga dapat dipelajari sejarah geologi dalam rentang waktu puluhan juta tahun lamanya.

Sementara Primeval Beech Forests merupakan hamparan hutan ‘perawan’ yang jarang terjamah manusia. Tempat ini menjadi contoh berlangsungnya evolusi biologi dan ekologi pada ekosistem darat pascaglasial, yang sangat diperlukan untuk memperlajari penyebaran flora di belahan bumi utara.

Tak terbatas pada warisan alam dan budayanya, Slovakia masih menyimpan begitu banyak daya tarik dan keunikan, seperti Kota Trnava yang dikenal dengan industri otomotifnya (VW, Peugeout dan Audi dirancang di kota ini), Kota Trencin dengan kastilnya, Kosice sebagai kota terbesar kedua di Slowakia, Zilina, Presov, Nitra, atau High Tatras, kawasan pegunungan yang terkenal sebagai pusat olah raga ski.

Last but not least, Slowakia juga memiliki begitu banyak fasilitas spa untuk kesehatan dan terapi berbagai penyakit yang dikenal luas dan dikunjungi para pasien dari berbagai penjuru dunia.

Dengan segala kekayaannya, Slovakia tentu menjadi pilihan menarik untuk berlibur dan layak masuk dalam agenda perjalanan para petualang. Visa yang dikeluarkan Kedutaan Besar Republik Slovakia adalah Visa Schenghen yang dapat dipergunakan untuk berkunjung ke negara Eropa lainnya dalam lingkungan Uni Eropa.

Hampir semua penerbangan internasional dari Jakarta menuju Eropa bisa dipergunakan sebelum berganti penerbangan menuju Kota Wina (Austria), titik terdekat menuju Bratislava, ibukota Slowakia. Dari Wina, perjalanan dapat dilanjutkan menggunakan bis antar kota atau kereta api yang menyatu dengan bandara Wina menuju Brastilava yang hanya memakan waktu 1 jam perjalanan.

Di Brastilava, tinggal memilih tujuan yang akan disinggahi berikutnya. Penginapan tersedia dari yang paling mewah (bintang lima) hingga kelas backpacker. Untuk transoprtasi lokal, tersedia bis kota, kereta api, kapal sungai, trem, taxi hingga mobil, motor dan sepeda yang bisa disewa dengan mudah. Meski lebih dari 80% warga Slowakia menggunakan Bahasa Slowakia, namun Bahasa Inggris dan Jerman mudah dipergunakan di tempat umum.

Yang penting diingat, Slowakia sebagaimana negara Eropa lainnya adalah negara yang memilki empat musim, yaitu musim dingin di penghujung tahun (kadang mencapai -20 derajat Celcius dan bersalju), musim semi sekitar bulan Maret hingga Mei, musim panas antara bulan Juni hingga Juli, dan musim gugur di bulan Agustus hingga September.

Tentukan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kunjungan dan minat khusus jenis obyek wisata yang akan dikunjungi.

Sumber: Kabare Magazine, edisi Desember 2012 (Teks: Agus Yuniarso; Foto: Kedutaan Besar Republik Slovakia).
Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Subscribe
Boleh Juga Inc.